PENGARUH INTENSITAS KAPITAL TERHADAP TUNJANGAN KECELAKAAN KERJA PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI INDONESIA

  • Yuda Prawira MPKP FEB- UI
Keywords: intensitas kapital, karakteristik perusahaan, kecelakaan kerja, tunjangan

Abstract

Angka kecelakaan kerja di Indonesia sekitar 97 ribu kasus pada tahun 2010 meningkat sekitar 26% menjadi 123 ribu kasus pada tahun 2017. Peningkatan ini menjadi perhatian karena dapat meningkatkan pembayaran tunjangan kecelakaan kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan sehingga berimplikasi kepada peningkatan pengeluaran perusahaan.  Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menganalisis pengaruh intensitas kapital perusahaan terhadap tunjangan kecelakaan yang ada pada industri manufaktur di Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena perusahaan dengan intensitas kapital yang tinggi akan mengeluarkan tunjangan kecelakaan kerja yang lebih besar melalui jumlah kecelakaan kerja yang lebih banyak karena kontak manusia terhadap mesin lebih sering terjadi.  Dengan menggunakan jenis data panel dengan rentang tahun 2010-2015, penelitian ini membuktikan bahwa industri padat karya mengeluarkan tunjangan kecelakaan kerja lebih sedikit daripada industri non padat karya sebesar 44,7%.  Variabel upah pekerja dan upah lembur berpengaruh positif dan signifikan terhadap tunjangan kecelakaan kerja, yang bertolak belakang dengan jumlah tenaga kerja perusahaan, keikutsertaan perusahaan pada program perlindungan pekerja yang berpengaruh negatif dan signifikan.  Adapun variabel rasio pekerja produksi dan siklus ekonomi berpengaruh negatif dan tidak signifikan serta variabel rasio pekerja perempuan pun tidak berpengaruh signifikan terhadap tunjangan kecelakaan kerja dengan pengaruh yang negatif.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Asfaw, A., Pana-Cryan, R., & Rosa, R. (2011). The business cycle and the incidence of workplace injuries: Evidence from the U.S.A. Journal of Safety Research, 42(1), 1–8.

Badan Pusat Statistik. (2010). Survey Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2010. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik. (2011). Survey Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2011. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik. (2012). Survey Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2012. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik. (2013). Survey Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2013. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik. (2014). Survey Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2014. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik. (2015). Survey Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2015. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Bernacki, E. J., Tao, X., & Yuspeh, L. (2010). The impact of cost intensive physicians on workers’ compensation. Journal of Occupational and Environmental Medicine, 52(1), 22–28.

Davies, R., Jones, P., & Nuñez, I. (2009). The impact of the business cycle on occupational injuries in the UK. Social Science and Medicine, 69(2), 178–182.

Dong, X. S., Wang, X., Largay, J. A., & Sokas, R. (2016). Economic consequences of workplace injuries in the United States: Findings from the National Longitudinal Survey of Youth (NLSY79). American Journal of Industrial Medicine, 59(2), 106–118.

Fernández-muñiz, B., Montes-peón, J. M., & Vázquez-ordás, C. J. (2016). Occupational accidents and the economic cycle in Spain 1994–2014. Safety Science, 106(7), 273-294. https://doi.org/10.1016/j.ssci.2016.02.029.

Holte, K. A., Kjestveit, K., & Lipscomb, H. J. (2015). Company size and differences in injury prevalence among apprentices in building and construction in Norway. Safety Science, 71(PC), 205–212.

Jaminan Sosial Tenaga Kerja. (2014). Data Kecelakaan Kerja di Indonesia. Jakarta : Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

Katsiakori, P., Aristomenis, K., George, A., Stavros, G. & Emmanuel, M. (2010). Workplace and Organizational Accident Causation Factor In Manufacturing Industry. Human Factor and Ergonomics In Manufacturing & Service Industries, (1) 2-9.

Kogler, R., Elisabeth, Q. & Josep, B. (2016). Occupational Accident With Agricultural Machinery in Austria. Journal of Agromedicine. 21:1, 61-70.

Said, S. M., Said, F., & Halim, Z. A. (2012). The determinants of industrial accidents in the Malaysian manufacturing sector. African Journal of Business Management, 6(February), 1999–2006. https://doi.org/10.5897/AJBM11.2439

Shalini, R. T. (2009). Economic cost of occupational accidents: Evidence from a small island economy. Safety Science, 47(7),973–979.

Shin, I., Oh, J.-B., & Yi, K. H. (2011). Workers’ Compensation Insurance and Occupational Injuries. Safety and Health at Work, 2(2), 148–157.

Wagstaf AS, Sigstaad Lie J-A. (2011). Shift and night work and long working hours – a systematic review of safety implications. Scandinavian Journal of Work Environment and Health. 37(3).173-185.

Yakovlev, P., & Sobel, R. S. (2010). Occupational safety and profit maximization: Friends or foes? Journal of Socio-Economics, 39(3), 429–435. https://doi.org/10.1016/j.socec.2010.03.004.

Zou, P. X. W., Shi, V. Y., & Li, Z. (2010). An econometric evaluation framework for investment in construction safety. Association of Researchers in Construction Management, ARCOM 2010 - Proceedings of the 26th Annual Conference, (September), 251–260.

Published
2019-06-30
How to Cite
Prawira, Yuda. 2019. “PENGARUH INTENSITAS KAPITAL TERHADAP TUNJANGAN KECELAKAAN KERJA PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI INDONESIA ”. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan 27 (1), 81-89. https://doi.org/10.14203/JEP.27.1.2019.81-89.
Section
Article